Jumat, 16 April 2010

Epilog Seorang Ayah dan Putrinya

Epilog Seorang Ayah dan Putrinya


Mentari baru saja terbenam ketika kami menutup silaturahmi di apartemen seorang sahabat. Silaturahmi yang berbentuk pengajian berbonus acara makan-makan alias 'proyek perbaikan gizi mahasiswa' memang kebutuhan yang tak terhindarkan bagi warga Delft.

Sejalan dengan waktu, satu persatu rekan yang tempat tinggalnya jauh mulai berpamitan. Sementara, saya dan beberapa teman masih enggan beranjak dari tempat duduk. Kami terkesima mengamati seorang bapak, salah seorang sahabat kami, yang sedang mengasuh putrinya yang masih kanak-kanak. Bapak itu tengah bermain dan bercanda dengan buah hati kesayangannya.

Sang putri terlihat begitu asyik dan teramat menikmati guyonan dan bulir-bulir kebijaksanaan yang keluar dari lisan ayahandanya. Sedangkan sang ayah pun kelihatan sangat memaknai perannya saat itu. Sesekali sang putri kecil mendelik tajam ke arah ayahnya, pertanda tak setuju. Terkadang wajahnya memberenggut manja, menunjukkan sewotnya saat sang ayah melarangnya. Namun sesaat kemudian rona bahagia kembali terpancar di wajah riangnya.

Hubungan ayah dengan anak perempuannya memang khas. Apabila pada anak laki-laki dibebankan berjuta harapan, kebanggaan serta idealisme. Maka hubungan ayah dan puterinya lebih mengarah pada keakraban sentimentil-psikologis yang sangat ekslusif dan sulit dideskripsikan. Begitu unik namun halus hingga sering luput dari pengamatan.

Hubungan kasih sayang yang sepertinya hanya dipahami oleh sang ayah dan putrinya itu sendiri. Ayah dan anak perempuannya seolah memiliki bahasa dan dunia tersendiri bagi arena cinta mereka. Bahkan ada pendapat yang latah mengatakan, "seorang ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuannya".

Tarikan kasih sayang yang begitu kuat ditemukan pada hubungan antara Nabi Shallahu 'Alaihi Wasallam dan Fatimah Az-Zahra ra putrinya. Rasulullah menyimpan cinta yang mendalam kepada salah seorang wanita terbaik sepanjang masa ini.

Jika Fatimah datang menemui Nabi, Ayahnya itu menyambutnya, dan menciumnya, lalu didudukkannya di tempat ia duduk.

Kedekatan Ayah dan putrinya ini membuat Rasul sangat memahami Fatimah. Kegembiraan Fatimah adalah kegembiraan Rasulullah. Demikian pula sebaliknya, kesedihan dan kerisauan Fatimah adalah kesedihan bagi Rasul. Pembelaan Rasul menjadi haknya. "Fatimah merupakan belahan diriku. Siapa yang menyakitinya, berarti menyakitiku" (HR. Muslim).

Dalam hadist yang serupa, "Fatimah adalah bagian dari diriku; apa yang meresahkan dia, akan meresahkan diriku, dan apa yang menyakiti hatinya, akan menyakiti hatiku juga"

.Bahkan, melihat keakraban Rasulullah dengan Fatimah, Aisyah ra pun acapkali dibuat cemburu.

Fatimah diriwayatkan mewarisi banyak kemuliaan ayahnya. Sebagaimana suaminya Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhahu, Fatimah tumbuh dalam didikan Rasulullah. Disitulah transfer kemuliaan dan keshalihan dari laki-laki terbaik kepada perempuan utama itu berlangsung.

Rasul juga sangat memuji keshalihan dan keutamaan puterinya itu, "Seutama-utama wanita ahli surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Maryam binti Imran dan Asiyah binti Muzahim" (HR. Ahmad).

Secara historis, kedekatan Ayah dan putrinya ini sudah sepatutnya karena Fatimah tumbuh dewasa dalam kasih sayang dan didikan ayahnya. Ibunya, Khadijah ra meninggal dunia ketika Fatimah masih kanak-kanak. Kedekatan hubungan ayah dan anak ini seperti tak dapat dipisahkan dunia. Tak lama setelah Rasul wafat, Fatimah adalah kerabatnya yang pertama menyusul meninggal dunia.

Selain kemuliaan dan kemiripan fisik, Fatimah juga dikisahkan memiliki kebersahajaan hidup yang menjadi identitas Rasul. Pengabdian Fatimah kepada ayahnya pun luar biasa hingga Rasul menggelarinya Ummu Abiha; ibu dari ayahnya. Ungkapan sayang, pembelaan dan bangga Rasul memang pantas menjadi milik putrinya itu. (Muraza)


manajemenqolbu.com

Senin, 15 September 2008

Menelusuri jejak para Nabi

masyarakat Yaman yang ramah

rumah penduduk yg dibangun di
atas batu gunung




Tullah tempat terdamparnya nabi Nuh AS



bagian mesjid Muaz bin jabal yg masih asli dari waktu
pertama kali di bangun



Abi dengan latar belakang bangunan untuk memandingi
Ka'bah yg di bangun oleh raja Abrahah


Yaman


Tak banyak orang yang mengetahui tentang negeri Yaman. Negeri yang termasuk jazirah arab ini memang jarang diberitakan maupun dipublikasikan. Padahal di tanah ini banyak peninggalan para nabi maupun cerita bersejarah.
Beruntung aku bisa berkunjung ke negeri ini bersama suamiku dan para rombongan yang akan menunaikan haji pada tahun 2006.

Berangkat dari Jakarta pada tanggal 6 Desember 2006 menggunakan Yaman Airlines. Menempuh perjalanan selama kurang lebih 8 jam kami mendarat di bandara Sann'a ibukota Yaman. Cuaca dingin langsung menyergap begitu keluar dari peasawat. Maklum kota Sann'a terletak didataran tinggi. Untung kami menggunakan busana muslim yang tertutup dan menggunakan jaket. Sesampainya di hotel kamipun melepas penat.
Pagi hari kedua, selesai mandi buru-buru ke ruang makan. Ingin tahu masakan apa yang disajikan hari ini. Waah... ternyata mereka juga makan nasi selain roti. Nasi dimasak seperti nasi minyak dan lauknya berupa daging, telur dan sayuran yang dimasak dengan menggunakan kuah kari. Aku teringat masakan palembang "martabak Har" , kuah dan cita rasanya sangat mirip. Tentu saja makanan ini sangat diterima oleh lidahku.

Hari ini kami harus memanfaatkan waktu agar bisa melihat beberapa peninggalan bersejarah yang terletak di kota Sann'a. Maklum kami hanya tinggal 2 hari di sini sebelum melanjutkan perjalanan ke Jeddah.
Objek pertama yang kami kunjungi adalah sebuah bangunan atau sisa-sisa bangunan yang didirikan oleh Raja Abrahah penguasa Yaman pada saat itu untuk menandingi Ka'bah yang ada di Mekkah. Dia iri karena banyak orang berkunjung ke Mekkah dan membangun Ka'bah tandingan di kota Sann'a. Ternyata upayanya tidak berhasil, menyusul penyerbuan raja abrahah dan tentara gajahnya ke Mekkah untuk menghancurkan Ka'bah yang asli. Tetapi usaha ini tidak berhasil karena tentara gajah dikalahkan dengan izin Allah atas bantuan burung Ababil. Peristiwa ini diabadikan dalam surat Al Fiil.

Beberapa peninggalan lainnya yang sempat kami kunjungi adalah mesjid yang dibangun sahabat Rasulullah SAW yaitu Muaz bin Jabal ra, atas perintah beliau. Disana juga tersimpan mushaf Quran yang ditulis tangan oleh sahabat Rasulullah SAW yaitu Usman bin Affan ra. Subhanallah...

Kemudian kami juga mengunjungi tempat dimana pada dahulu kala tempat itu adalah tempat terdamparnya nabi Nuh AS setelah berlayar atas perintah Allah SWT bersama umatnya dan rombongan hewan. Tempat tersebut bernama Tulaah. Penduduk setempat diceritakan adalah keturunan nabi Nuh AS.

Satu hal yang sangat melekat dalam ingatan saya adalah masyarakatnya yang mempunyai kebiasaan tidak lazim. Mereka biasa membawa senjata tajam berupa pisau berbentuk melengkung. Pisau tersebut merupakan senjata khas tradisional masyarakat Yaman. Dari orang dewasa sampai anak laki-laki yg masih abg pun membawa senjata tersebutkemana-mana. Bahkan di tempat tertentu orang bebas membawa senjata berat seperti senapan dsb. Anehnya tingkat keamanan disana sangat tinggi. Meski perangai sedikit keras sebagaimana bangsa arab mereka jarang sekali berkelahi ataupun bertengkar dengan melibatkan fisik. Tidak terbayangkan kalau hal tersebut terjadi di Indonesia.

Kamis, 11 September 2008

" Maafkan Ibu Anakku "

" MAAFKAN IBU ANAKKU "
(PUISI SEORANG IBU)
Saat pulas tidurmu kucium lembut pipi mungilmu dan kuusap rambutmu
sungguh anakku, ibu mencintaimu
Maafkan ibu anakku, ketika tadi siang
engkau kubentak karenaadik baru tidur dalam pelukanku
sedangkan badanku penat bukan main lantas engkau menjauh sambil tetap memandangku
Maafkan ibu anakku, ketika jari ibu
meninggalkan bekas merah di pahamu
hanya karena engkau makan sembari bermain-main
lalu nasimu tumpah kelantai, tapi engkau tak menangis
hanya mata beningmu menatapku dengan takut-takut
Maafkan ibu anakku, yang menolak bercerita saat engkau ingin mendengarkan kisah
yang bisa membuatmu tertawa gembira
atau menitikkan air mata
hanya karena ibu sedang lelah.....
atau ibu sedang sibuk dengan pekerjaan lainnya
Maafkan ibu anakku, yang tidak lebih awal menjumpaimu untuk sekedar duduk
dan bermain
hanya karena ibu ingin melakukan sesuatu untuk diri ibu....
anakku betapa ibu merasa bersalah
begitu ibu tahu engkau sangat dan sangat rindu duduk di pangkuanku
Maafkan ibu anakku, yang marah keadamu
hanya karena kesalahan yang sebenarnya bukan kesalahanmu
ibu marah hanya karena ibu letih mengertjakan pekerjaan seorang ibu
Maafkan ibu anakku,
terkadang ibu ingin bisa membagi tubuhku agar segala keinginanmu terpenuhi
sedang sebagian tubuhku yang lain mengerjakan tugas dan pekerjaan yang lain lagi....
Maafkan ibu anakku,
yang tidak mampu memberikan seluruh waktuku untukmu...
Andai engkau tahu sayangku....,
betapa ibu sangat mencintaimu
betapa ibu terkadang bisa begitu ketakutan akan kehilanganmu
betapa ibu bisa tertawa hanya karena tingkahmu
betapa ibu bisa menangis tatkala melihatmu kecewa
betapa ibu khawati ketika engkau sakit
Anakku,
sungguh ibu tak mengharap apa-apa
tatkala ibu berjuang menghadirkanmu kedunia
mendengar engkau sehat... itu saja telah mampu
menghilangkan segala derita
Sungguh anakku,
cinta ibu padamu hanya Tuhan yang tahu
tak pernah seseorang bisa mengukur dalamnya cinta seorang ibu pada anaknya
sampai ia kelak menjadi seorang ibu
Maafkan ibu anakku....
yang tak mampu menjadi ibu sebagaimana
seharusnya seorang ibu yang sempurna
Anakku,....
ridho ibu adalah milikmu
agar kelak engkau mudah memasuki surgaNya
(hanya itu mungkin yang mampu ibu berikan untukmu, duhai permata hatiku)
Puisi ini dikirimkan papi untukku (entah dikutip dari mana) tatkala mengetahui aku marah sama anakku. Begitu membacanya langsung air mata menggenang di pelupuk mata...tak kuat menahannya jatuh bergulir di pipi.
Terima kasih papi untuk mengingatkanku memperlakukan seorang anak.

Rabu, 10 September 2008

BELAJAR



Temen2ku yg lebih dulu melek internet sering tanya...mbak alamat emailnya mannnna?? aku yg ditanya cuma jawab...gak punyaa. Dalam hatiku mikir gak penting2 amat sih punya alamat email... wong aku cuma ibu rumah tangga biasa yang gak pernah beremail-emailan sooo buat apa punya alamat email.

Suatu hari aku baca iklan yg menarik hatiku (mungkin juga menarik hati semua ibu yg membacanya...). Bunyi iklan intinya...BEKERJA DARI RUMAH... MENGHASILKAN UANG SAMBIL MENGASUH ANAK?? MAU??. Siapa yang gak tergiur dengan penawaran yang seperti itu. Di bawah iklan tercantum alamat email dan blog pengirim iklan. Naaah aku yg kepincut dengan penawaran itu mulai deh tertarik berkenalan dengan internet. Mulailah aku merayu suamiku untuk memasang jaringan internet (dengan alasan untuk kelancaran studi putraku...padahal sih hi..hii)...mulai deh aku belajar buat account dan sebagainya.

Selanjutnya aku klik alamat email dan blog dari iklan. Eeeehhh ternyata menawarkan kegiatan marketing sebuah MLM. Produk yang dijual perlengkapan perawatan kecantikan wajah dan tubuh, dan kebetulan aku dah kenal lama dengan produk ini, semenjak kurang lebih 18 tahun yg lalu di Palembang sewaktu aku masih bersekolah di SMU. Langsung aja aku berniat jadi member agar bisa mendapatkan discount waktu membelinya.
Aku mengisi form yg tersedia...dan klik. Besok2nya aku ditelpon dan janjian ketemu dengan si pemasang iklan. Jadii deh aku member ORIFLAME.
Mau tau siapa si pemasang iklan?? Dia adalah Leaderku mbak Aneeta Yu.

Semenjak itu keingin tahuanku akan penggunaan internet semakin bertambah. Terlebih lagi up line ku mbak Susi Hery sangat jago dibidang ini (hee..he.. mbak jangan jd sombong yaa).
Ternyata internet tak hanya digunakan untuk ber email ria Banyak sekali kegunaan internet yg kini tengah dan ingin aku pelajari semuanya. Bener kata mbak Aneeta sekalinya kenal dunia maya maka kan ketagihan.

Naah salah satu keuntungan jadi member di grup ini adalah bisa melakukan marketing on
line. Bisa promo di internet dengan menggunakan blog dan website.

Daannnnn inilah tulisan pertamaku di blogku sendiri. Terima kasih untuk suamiku Bang Tedy Setiadi yg pertama kali mengajarkan aku bikin account. Dan juga terima kasih juga buat mbak Aneeta. Mbak Susi yg suuuabar mengajari aku sampe rela minjemin buku cara merias blog..terima kasih ya mbak Sus. juga mbak Nurul yg sering menyemangati aku. Terima kasih buat semuanya. Karena kalianlah aku jadi gak gitu gaptek2 amat dengan teknologi internet.

Selamat Datang


Selamat datang di blog ini
Semoga bisa memberi tambahan manfaat bagi yang membaca

jam

shoutbox

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

Mengenai Saya

Foto saya
ibu rumah tangga yang mempunyai bisnis online